Genre : Horor, Misteri
Tanggal Rilis Perdana
: 26 Oktober 2012
Durasi
: 94 min.
Studio
: Open Road Films
Official Site
CAST & CREW
Sutradara : Michael J. Bassett
Produser
: Samuel Hadida, Don Carmody
Penulis Naskah
: Michael J. Bassett
Pemain
:
Adelaide Clemens, Kit Harington, Sean Bean, Radha Mitchell, Deborah Kara Unger, Carrie-Anne Moss, Malcolm McDowell
MOVIE RATING
Review: Silent Hill: Revelation (2012)
Layaknya kebanyakan film yang diadaptasi dari permainan video lainnya, Silent Hill
memenuhi takdirnya ketika dirilis pada tahun 2006: film tersebut
mendapatkan begitu banyak cercaan dari para kritikus film dunia. Pun
begitu, seperti kebanyakan film yang diadaptasi dari permainan video
lainnya, Silent Hill mampu mengumpulkan total pendapatan sebesar
US$90 juta dari bujet produksi sebesar US$50 juta selama masa edarnya.
Seperti biasa, Hollywood lantas merencanakan sebuah sekuel untuk Silent Hill.
Direncanakan semenjak akhir 2006, proses pembuatan sekuel tersebut
mendapatkan begitu banyak hambatan sebelum akhirnya proses pengambilan
gambar akhirnya benar-benar dapat dimulai pada Maret 2011 dengan Michael
J. Bassett (Solomon Kane, 2009) menggantikan posisi Christophe Gans sebagai sutradara.
Dengan judul Silent Hill: Revelation dan mengadaptasi kisahnya dari seri ketiga permainan video Silent Hill
produksi Konami, film ini melanjutkan seri sebelumnya dimana Rose Da
Silva (Radha Mitchell) berhasil menyelamatkan puterinya, Sharon (Jodelle
Ferland), dari kurungan Silent Hill meskipun dirinya harus selamanya
terjebak disana. Kini, Sharon yang telah beranjak remaja (Adelaide
Clemens), harus hidup berpindah-pindah tempat bersama ayahnya,
Christopher (Sean Bean), guna menghindari kejaran anggota sekte Order of
Valtiel yang berusaha untuk mendapatkannya untuk dibawa kembali ke
Silent Hill. Sharon sendiri sama sekali tidak dapat mengingat masa
lalunya bersama sang ibu. Ayahnya hanya mengungkapkan bahwa ibunya tewas
dalam sebuah kecelakaan.
Dalam pelarian terakhir mereka, Sharon
dan Christopher kini menggunakan nama dan identitas baru mereka, Heather
dan Harry Mason. Sayangnya, pelarian tersebut tidak dapat berlangsung
lama. Segera setelah mereka menempati kediaman baru, para anggota sekte
Order of Valtiel berhasil menemukan lokasi keduanya dan bahkan kemudian
berhasil menangkap Harry. Mau tidak mau, Heather harus berusaha untuk
mengingat kembali berbagai kejadian yang ia alami bersama ibunya di
Silent Hill sekaligus kembali lagi ke daerah tersebut untuk menemukan
ayahnya. Bersama dengan Vincent (Kit Harrington) yang baru saja ia
kenal, Heather lantas memulai perjalanannya untuk memasuki kota yang
selama ini menghantui mimpi buruknya tersebut.
Sayangnya, sama sekali tidak ada yang istimewa dalam Silent Hill: Revelation. Bahkan jika dibandingkan dengan seri pertamanya terdahulu, Silent Hill: Revelation terasa jelas mengalami penurunan kualitas penceritaan yang sangat signifikan. Walau sederhana dan cenderung klise, Silent Hill
setidaknya masih mampu menghadirkan plot cerita yang runut untuk
diikuti para penontonnya. Sementara itu, naskah yang ditulis oleh
Michael J. Bassett untuk Silent Hill: Revelation tampak hanya
berusaha untuk menghadirkan momen-momen menakutkan kepada penontonnya
tanpa pernah berusaha untuk menyajikannya dalam sebuah tatanan
penceritaan yang apik dan mampu mengalir dengan baik.
Tidak hanya dari segi cerita, Bassett
juga terkesan sangat malas untuk memberikan karakter-karakternya
berbagai latar belakang kisah yang setidaknya akan cukup mampu membantu
para penonton – khususnya yang tidak familiar dengan permainan video Silent Hill
– untuk memahami apa sebenarnya yang coba ia ceritakan di film ini.
Kelemahan ini khususnya sangat terasa ketika karakter-karakter dari
sekte Order of Valtiel dihadirkan dalam jalan cerita. Kebanyakan dari
karakter-karakter tersebut – yang tampil dengan diselimuti tata rias
yang membingungkan atau tanpa tampilan wajah sama sekali – terkesan
hanya hadir untuk memberikan faktor kengerian pada penonton dengan tanpa
pernah dijelaskan mengenai esensi dari arti kehadiran karakter tersebut
pada jalan cerita secara keseluruhan.
Jika ingin memandang positif terhadap Silent Hill: Revelation,
maka penilaian tersebut sepertinya hanya dapat disematkan pada
departemen produksi film ini yang setidaknya berhasil menata penampilan
film ini untuk mampu memberikan atmosfer cerita yang kelam kepada
penonton. Penggunaan teknologi 3D pada tampilan visual film ini juga
mampu disajikan dengan maksimal. Dari departemen akting rasanya tidak
banyak yang dapat diberikan komentar mengingat deretan karakter yang
hadir dalam jalan cerita film ini hampir seluruhnya disajikan secara
dangkal. Nama-nama besar seperti Sean Bean, Carrie-Anne Moss, Martin
Donovan hingga Malcolm McDowell seluruhnya tampil dalam porsi
penceritaan yang sia-sia.
Bahkan dengan jalan cerita yang cenderung klise dan sederhana, Silent Hill
harus diakui mampu hadir sebagai sebuah sajian film horor yang berhasil
tampil memikat dengan tampilan visualnya yang kuat serta jalan
ceritanya yang mampu mengalir dengan baik. Sayangnya, kualitas tersebut
sama sekali tidak dapat ditemukan pada Silent Hill: Revelation.
Michael J. Bassett yang menggantikan posisi Christophe Gans sekaligus
bertindak sebagai penulis naskah film ini sama sekali tidak mampu
menghadirkan sebuah penceritaan yang menarik dengan elemen-elemen horor
yang sanggup berdiri sejajar dengan seri terdahulu film ini. Di bidang
tampilan visual dan penggunaan teknologi 3D, Silent Hill: Revelation bisa saja tampil unggul. Namun dengan jalan penceritaan yang terlalu datar dan jauh dari kesan menarik, Silent Hill: Revelation jelas lebih sering akan terasa membosankan daripada mampu memberikan sensasi horor yang maksimal kepada para penontonnya.(ATM)
0 comments: